Titik Balik Tata Kelola Sampah dan Banjir Kota Palembang

Palembang,TabloidNpp - Polemik banjir dan sampah yang belum teratasi secara maksimal  di Kota Palembang,membuat Cermin Kota menggelar workshop  dengan tema "Titik Balik Tata Kelola Sampah dan Banjir Kota Palembang" di Caramel Cafe, Senin(7/12/2020).

Ruspanda Karibullah ST,anggota komisi III DPRD Kota Palembang,yang hadir dalam workshop ini mengatakan"

Soal sampah  sebetulnya  tugas pengawasan dari Eksekutif ,memang mengajak masyarakat untuk sama-sama mengatasi keresahan masalah sampah. masyarakat ,dirumah tangga bisa di pisahkan organik dan non organik supaya pemisahan itu bisa mempermudah dinas terkait untuk pemilihan sampah.

Memang hal ini butuh masukan dari stekholder yang ada, termasuk kawan - kawan giat dan peduli  lingkungan.sampah ini memang bukan menjadi musuh bersama,akan tetapi menjadikan jawaban kita bersama.

Soal regulasi yang belum maksimal itu bisa di usulkan ke pihak dinas terkait, agar kita lebih membedah lagi dari perda turunan perwali yang harus idealnya seperti apa di Palembang jelasnya.

Sementara Eka Syafruddin,Ketua Pelaksana dalam workshop ini menyampaikan bahwa,dari upaya ini kita sangat berharap  rekomendasi -rekomendasi yang disampaikan oleh pemateri kedepan itu membawa satu gagasan besar, dalam upaya untuk tata kelola sampah dan banjir di kota Palembang. Memang kita tahu, bahwa persoalan sampah dan banjir memang persolan klasik di Palembang ujarnya.

Ini salah satu upaya untuk merevisi perda-perda yang mungkin kita anggap masih banyak kekurangan di sana sininya.

Itulah tadi muncul beberapa rekomendasi ,terkait dengan perbaikan-perbaikan perda atau kalau memang belum ada maka kita akan dorong agar perda ini bisa diberlakukan di tahun-tahun kedepan terang Eka.

Kalau yang selama ini kan Perda itu mengatur tentang retribusi ,kita berharap perda kedepannya bisa juga meliputi soal tata kelola seperti pengelolaan sampah.Cuma sekedar alur retribusinya saja ,bahwa akan ada juga upaya untuk penata kelolaan sampah dan banjir itu sendiri ungkapnya. 

(yanthi.m)

Diberdayakan oleh Blogger.